in

Hukum, Keutamaan, dan Tata Cara Puasa di Bulan Maulid

Bulan Maulid adalah bulan yang dimuliakan oleh umat Islam karena pada bulan inilah Nabi Muhammad SAW dilahirkan. Dalam rangka menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai ibadah, termasuk puasa.

Hukum Puasa di Bulan Maulid

Puasa di bulan Maulid hukumnya adalah sunah. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap amal manusia akan dilipatgandakan pahalanya pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, tujuh hari pertama bulan Dzulqadah, dan tiga hari pertama bulan Rajab. Dan puasa pada hari Senin dan Kamis adalah sunah.”

“Hari Senin adalah hari di mana aku dilahirkan dan diutus.”
Berdasarkan hadis tersebut, terdapat dua hari puasa sunah yang dianjurkan di bulan Maulid, yaitu:

1. Puasa Senin

Puasa Senin adalah puasa sunah yang dilaksanakan setiap hari Senin. Puasa ini memiliki keutamaan yang sangat besar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:

“Setiap amal saleh akan dilipatgandakan pahalanya pada hari Senin dan Kamis.”

2. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dilaksanakan tiga hari setiap bulan dalam kalender Hijriah, yaitu 13, 14, dan 15. Puasa ini juga memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:

“Puasa Ayyamul Bidh itu seperti puasa setahun.”

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa pada hari Senin dan Kamis adalah sunah, termasuk puasa pada hari Senin di bulan Maulid.

Keutamaan Puasa di Bulan Maulid

Puasa di bulan Maulid memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

1. Meneladani Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang sangat gemar berpuasa. Beliau bahkan pernah berpuasa selama 20 hari berturut-turut. Dengan berpuasa di bulan Maulid, kita dapat meneladani Nabi Muhammad SAW dalam hal ibadah.

2. Mendapat pahala yang berlipat ganda

Puasa di bulan Maulid adalah salah satu puasa sunah yang dianjurkan. Oleh karena itu, puasa ini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan pahalanya, dengan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: ‘Kecuali puasa, karena ia adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya.'” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan

Puasa adalah salah satu ibadah yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang. Dengan berpuasa di bulan Maulid, kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Tata Cara Puasa di Bulan Maulid

Tata cara puasa di bulan Maulid sama dengan tata cara puasa sunah pada umumnya. Berikut adalah tata cara puasa di bulan Maulid:

1. Niat

Niat puasa di bulan Maulid harus dilakukan pada malam hari atau sebelum terbit fajar. Niat puasa di bulan Maulid dapat dilakukan dengan cara lisan atau dalam hati.

Berikut adalah niat puasa Senin dan puasa Ayyamul Bidh di bulan Maulid:

  • Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ اْلإِثْنَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku berniat puasa hari Senin, sunnah karena Allah Ta’ala.”

  • Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ بِدْعَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku berniat puasa tiga hari, sunnah karena Allah Ta’ala.”

2. Menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa

Selama berpuasa, kita harus menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

3. Berbuka puasa dengan yang manis

Berbuka puasa dengan yang manis adalah sunnah Rasulullah SAW. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk berbuka puasa dengan yang manis, seperti kurma, air putih, atau buah-buahan.

Tips Melaksanakan Puasa di Bulan Maulid

Berikut adalah beberapa tips untuk melaksanakan puasa di bulan Maulid:

1. Siapkan diri secara fisik dan mental

Puasa adalah ibadah yang membutuhkan fisik dan mental yang sehat. Oleh karena itu, siapkan diri secara fisik dan mental sebelum melaksanakan puasa di bulan Maulid.

2. Lakukan puasa dengan penuh keikhlasan

Puasa yang diterima oleh Allah SWT adalah puasa yang dilakukan dengan penuh keikhlasan. Oleh karena itu, lakukan puasa dengan penuh keikhlasan agar puasa kita diterima oleh Allah SWT.

3. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan

Puasa tidak boleh mengganggu kesehatan. Oleh karena itu, jangan lupa untuk menjaga kesehatan saat berpuasa.

Puasa di bulan Maulid merupakan salah satu amalan sunnah yang memiliki keutamaan tersendiri. Meskipun tidak pernah disyariatkan secara khusus oleh Rasulullah SAW, namun puasa ini tetap dapat dilakukan untuk menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Dengan menjalankan amalan puasa di bulan Maulid, kita dapat meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, meneladani sunnah Rasulullah SAW, dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Semoga bermanfaat.

What do you think?

Written by Wina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Asal Mula Tradisi Tiup Lilin Kue Ulang Tahun

Tata Cara Sholat Taubat Nasuha