in

Nama Kuliner Khas Solo Ini Cukup Unik, Berikut Sejarah Sate Kere

Sate kere adalah salah satu kuliner khas Kota Solo yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Sate ini memiliki ciri khas berupa penggunaan jeroan sebagai bahan bakunya. Hal inilah yang menjadi asal mula nama “kere” yang disematkan pada sate ini, karena dalam bahasa Jawa “kere” berarti miskin atau tidak punya uang.

Sejarah Sate Kare

Sate kere diperkirakan muncul pada awal abad ke-20. Pada masa itu, masyarakat Solo yang mayoritas pribumi memiliki keterbatasan ekonomi. Mereka tidak mampu membeli daging sapi atau ayam yang biasa digunakan sebagai bahan baku sate. Oleh karena itu, mereka memanfaatkan jeroan sapi atau kambing yang biasanya dibuang oleh orang Belanda.

Jeroan yang digunakan untuk membuat sate kere biasanya berupa babat, paru, dan usus. Jeroan ini direbus terlebih dahulu hingga lunak, kemudian dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, merica, dan garam. Setelah itu, jeroan dibakar dengan bumbu kecap dan kacang tanah.

Sate kere memiliki cita rasa yang gurih dan lezat. Rasa gurih berasal dari bumbu-bumbu yang digunakan, sedangkan rasa lezat berasal dari jeroan yang dibakar. Sate kere biasanya disajikan dengan lontong dan sambal kacang.

Sate kere awalnya hanya dinikmati oleh masyarakat kalangan bawah. Namun, seiring berjalannya waktu, sate kere mulai dikenal oleh masyarakat luas. Hal ini dikarenakan sate kere memiliki cita rasa yang lezat dan harganya yang terjangkau.

Saat ini, sate kere dapat dengan mudah ditemukan di berbagai tempat di Solo. Sate kere juga sudah mulai merambah ke berbagai kota di Indonesia. Sate kere telah menjadi salah satu kuliner khas Solo yang wajib dicoba oleh para wisatawan.

Fakta Sate Kare

Berikut ini adalah beberapa fakta unik tentang sate kere yang perlu Anda ketahui:

1. Sate kere lahir dari kreativitas rakyat jelata

Nama sate kere sendiri berasal dari kata “kere” yang berarti miskin atau tidak punya uang. Hal ini karena sate ini awalnya dibuat oleh rakyat jelata yang tidak mampu membeli sate daging yang harganya mahal.

Pada zaman penjajahan Belanda, daging merupakan bahan makanan yang mewah dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan bangsawan. Sementara itu, rakyat jelata hanya bisa mengonsumsi bahan-bahan makanan yang murah, seperti jeroan dan tempe gembus.

Berkat kreativitas rakyat jelata, jeroan dan tempe gembus pun bisa diolah menjadi sate yang lezat dan menggugah selera. Sate kere pun menjadi salah satu makanan favorit rakyat jelata, sekaligus menjadi simbol perlawanan mereka terhadap penjajah Belanda.

2. Sate kere menggunakan berbagai macam jeroan

Sate kere biasanya menggunakan berbagai macam jeroan, seperti hati, paru, jantung, dan usus. Jeroan-jeroan ini dipotong kecil-kecil dan dibumbui dengan bumbu rempah-rempah yang khas.

Selain jeroan, sate kere juga menggunakan tempe gembus. Tempe gembus adalah salah satu jenis tempe yang terbuat dari ampas tahu. Tempe gembus memiliki tekstur yang lembut dan kenyal, sehingga cocok untuk dijadikan sate.

3. Sate kere bisa dinikmati dengan berbagai macam sambal

Sate kere biasanya disajikan dengan sambal kacang. Sambal kacang ini terbuat dari kacang tanah, bawang merah, bawang putih, dan cabai.

Selain sambal kacang, sate kere juga bisa dinikmati dengan berbagai macam sambal lain, seperti sambal kecap, sambal bawang, atau sambal matah.

4. Sate kere bisa dibeli dengan harga yang murah

Sate kere adalah salah satu kuliner khas Solo yang terkenal dengan harganya yang murah. Satu porsi sate kere biasanya hanya dihargai sekitar Rp15.000-Rp20.000.

Hal ini karena sate kere terbuat dari bahan-bahan makanan yang murah, seperti jeroan dan tempe gembus.

5. Sate kere kini menjadi salah satu kuliner favorit di Solo

Sate kere kini menjadi salah satu kuliner favorit di Solo. Sate ini bisa dengan mudah ditemukan di berbagai tempat, mulai dari warung kaki lima hingga restoran mewah.

Sate kere juga sering dijadikan oleh-oleh khas Solo.

Itulah sejarah dan fakta tentang sate kere, kuliner khas Solo yang murah meriah. Jika Anda berkunjung ke Solo, jangan lupa untuk mencicipi sate kere yang lezat dan menggugah selera ini.

What do you think?

Written by Wina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Siapa yang Mendirikan Pencak Silat? Simak Sejarah Awal Mula Pendiriannya

Ide Menu Buka Puasa Buat Penderita Asam Lambung

10 Ide Menu Buka Puasa Buat Penderita Asam Lambung yang Aman dan Sehat