in

Sejarah Kalender Masehi dan Mengapa Disebut Penanggalan

Kalender Masehi adalah sistem penanggalan yang paling umum digunakan di dunia saat ini. Sistem penanggalan ini didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari, sehingga disebut juga sebagai kalender syamsiah atau kalender matahari.

Sejarah kalender Masehi dimulai dari bangsa Romawi kuno. Pada awalnya, bangsa Romawi menggunakan sistem penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi, sehingga disebut juga sebagai kalender candra atau kalender bulan. Sistem penanggalan ini terdiri dari 12 bulan, yaitu:

  • Martius (31 hari)
  • Aprilis (30 hari)
  • Maius (31 hari)
  • Junius (30 hari)
  • Quintilis (31 hari)
  • Sextilis (30 hari)
  • September (30 hari)
  • October (31 hari)
  • November (30 hari)
  • December (30 hari)

Pada tahun 713 SM, raja Numa Pompilius menambahkan dua bulan lagi ke kalender Romawi, yaitu Januari dan Februari. Namun, kalender ini masih memiliki kelemahan, yaitu jumlah hari dalam setahun tidak selalu sama.

Pada tahun 46 SM, Julius Caesar memperkenalkan sistem penanggalan baru yang disebut kalender Julian. Kalender ini didasarkan pada sistem penanggalan Mesir kuno, yang terdiri dari 365 hari, dengan penambahan satu hari pada bulan Februari setiap empat tahun.

Kalender Julian ini digunakan oleh bangsa Romawi dan negara-negara Eropa lainnya selama berabad-abad. Namun, kalender ini juga memiliki kelemahan, yaitu jumlah hari dalam setahun masih tidak sama dengan jumlah hari dalam tahun tropis, yaitu sekitar 365,2422 hari.

Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII memperkenalkan sistem penanggalan baru yang disebut kalender Gregorian. Kalender ini merupakan perbaikan dari kalender Julian, dengan menambahkan satu hari pada bulan Februari setiap empat tahun yang tidak habis dibagi empat abad.

Kalender Gregorian ini kemudian diadopsi oleh sebagian besar negara di dunia, termasuk Indonesia. Kalender ini digunakan hingga saat ini, dan merupakan sistem penanggalan yang paling akurat.

Mengapa Kalender Disebut Penanggalan?

Kata “kalender” berasal dari bahasa Latin, yaitu “calendae”, yang merupakan nama hari pertama dalam bulan Romawi. Pada awalnya, kata “calendae” digunakan untuk menunjukkan tanggal pembayaran utang.

Dalam bahasa Indonesia, kata “kalender” sering disebut juga sebagai “penanggalan”.  Kata “penanggalan” berasal dari kata “tanggal” yang berarti “hari”. Kata “tanggal” sendiri berasal dari kata “tangga” yang berarti “anak tangga”. Hal ini berkaitan dengan sistem penanggalan yang menggunakan tangga untuk menghitung hari.

Pada zaman dahulu, orang-orang menggunakan tangga untuk menghitung hari. Tangga ini terbuat dari bambu atau kayu yang dipotong menjadi beberapa bagian. Setiap bagian tangga mewakili satu hari.

Sistem penanggalan ini berkembang menjadi sistem penanggalan yang lebih kompleks. Namun, kata “penanggalan” tetap digunakan untuk menyebut sistem penanggalan tersebut.

Jadi, kalender dapat diartikan sebagai suatu sistem untuk menentukan tanggal. Sistem ini didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari atau peredaran bulan mengelilingi bumi.

Perbedaan Kalender Masehi dan Kalender Hijriah

Selain kalender Masehi, terdapat sistem penanggalan lain yang juga banyak digunakan di dunia, yaitu kalender Hijriah. Kalender Hijriah adalah sistem penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi.

Kalender Masehi dan kalender Hijriah memiliki beberapa perbedaan, yaitu:

  • Dasar perhitungan: Kalender Masehi didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari, sedangkan kalender Hijriah didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi.
  • Jumlah hari dalam setahun: Kalender Masehi memiliki 365 hari, dengan penambahan satu hari pada bulan Februari setiap empat tahun yang tidak habis dibagi empat abad. Kalender Hijriah memiliki 354 hari, dengan penambahan 11 hari pada bulan Dzulhijjah setiap tiga tahun.
  • Awal tahun: Kalender Masehi dimulai pada tanggal 1 Januari, sedangkan kalender Hijriah dimulai pada tanggal 1 Muharam.

Kesimpulan

Kalender Masehi adalah sistem penanggalan yang paling umum digunakan di dunia saat ini. Sistem penanggalan ini didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari, dan telah digunakan selama berabad-abad. Kalender Masehi memiliki beberapa perbedaan dengan kalender Hijriah, yaitu dasar perhitungan, jumlah hari dalam setahun, dan awal tahun.

What do you think?

Written by Wina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Mengenal Pasaran Jawa, Nama-nama dan Maknanya

Cara Mendownload Video TikTok Tanpa Watermark