in

Mengenal Pasaran Jawa, Nama-nama dan Maknanya

Kalender Jawa merupakan salah satu kalender tradisional yang masih digunakan di Indonesia. Kalender ini memiliki siklus hari, bulan, dan tahun yang berbeda dengan kalender Gregorian yang digunakan secara umum. Salah satu unsur penting dalam kalender Jawa adalah pasaran.

Pasaran adalah hari dalam kalender Jawa yang berjumlah lima. Pasaran ini memiliki nama dan makna yang berbeda-beda. Berikut ini adalah nama-nama pasaran Jawa beserta maknanya:

1. Kliwon

Kliwon merupakan pasaran pertama dalam kalender Jawa. Nama Kliwon berasal dari kata “kliwon” yang berarti “berdiri”. Makna dari pasaran Kliwon adalah kesuburan, kemakmuran, dan kejayaan.

2. Legi

Legi merupakan pasaran kedua dalam kalender Jawa. Nama Legi berasal dari kata “legi” yang berarti “manis”. Makna dari pasaran Legi adalah kesejahteraan, ketentraman, dan kedamaian.

3. Pahing

Pahing merupakan pasaran ketiga dalam kalender Jawa. Nama Pahing berasal dari kata “pahing” yang berarti “tidak rata”. Makna dari pasaran Pahing adalah keseimbangan, keadilan, dan kejujuran.

4. Pon

Pon merupakan pasaran keempat dalam kalender Jawa. Nama Pon berasal dari kata “pon” yang berarti “tidur”. Makna dari pasaran Pon adalah ketenangan, kedamaian, dan keharmonisan.

5. Wage

Wage merupakan pasaran kelima dalam kalender Jawa. Nama Wage berasal dari kata “wage” yang berarti “duduk”. Makna dari pasaran Wage adalah kestabilan, ketentraman, dan kedamaian.

Makna Pasaran Jawa dalam Kehidupan

Selain sebagai penanggalan, pasaran Jawa juga memiliki makna dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat Jawa sering mengaitkan pasaran dengan berbagai hal, seperti hari baik untuk memulai sesuatu, hari baik untuk pernikahan, dan hari baik untuk membuka usaha.

Berikut adalah beberapa contoh makna pasaran Jawa dalam kehidupan sehari-hari:

  • Kliwon dianggap sebagai hari yang baik untuk memulai sesuatu yang baru, seperti membangun rumah, membuka usaha, atau memulai hubungan.
  • Legi dianggap sebagai hari yang baik untuk mengadakan acara pernikahan, karena dipercaya akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan.
  • Pahing dianggap sebagai hari yang baik untuk menyelesaikan masalah, karena dipercaya akan membawa keadilan dan kejujuran.
  • Pon dianggap sebagai hari yang baik untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga, karena dipercaya akan membawa ketenangan dan kedamaian.
  • Wage dianggap sebagai hari yang baik untuk bermeditasi dan introspeksi diri, karena dipercaya akan membawa kestabilan dan ketenangan.

Tentu saja, makna pasaran Jawa ini hanyalah kepercayaan yang masih berkembang di masyarakat Jawa. Namun, tidak ada salahnya untuk mempercayainya, karena hal tersebut bisa menjadi motivasi untuk menjalani kehidupan dengan lebih baik.

Karakter Seseorang Berdasarkan Pasaran Jawa

Dalam budaya Jawa, weton merupakan kombinasi antara hari dan pasaran dalam kalender Jawa yang diyakini dapat mempengaruhi karakter dan nasib seseorang. Diyakini, masing-masing pasaran memiliki karakternya masing-masing.

1. Legi

Orang yang lahir pada pasaran Legi diyakini memiliki karakter yang cerdas, bijaksana, dan berpandangan luas. Mereka juga memiliki intuisi yang kuat dan cenderung memiliki banyak teman.

Orang yang lahir pada pasaran Legi biasanya memiliki kemampuan intelektual yang tinggi. Mereka mudah memahami hal-hal baru dan memiliki daya ingat yang kuat. Mereka juga memiliki pandangan yang luas dan cenderung berpikiran terbuka.

Orang yang lahir pada pasaran Legi juga memiliki intuisi yang kuat. Mereka sering kali dapat merasakan hal-hal yang tidak dapat dilihat oleh orang lain. Hal ini membuat mereka menjadi sosok yang bijak dan dapat dipercaya.

Selain itu, orang yang lahir pada pasaran Legi juga cenderung memiliki banyak teman. Mereka memiliki sifat yang ramah dan mudah bergaul. Mereka juga selalu siap membantu orang lain.

2. Pahing

Orang yang lahir pada pasaran Pahing diyakini memiliki karakter yang keras kepala, berani, dan bersemangat. Mereka juga memiliki jiwa pemimpin dan cenderung sukses dalam karier. Mereka tidak takut menghadapi tantangan dan selalu siap untuk mengambil risiko.

Orang yang lahir pada pasaran Pahing biasanya memiliki kepribadian yang kuat dan mandiri. Mereka tidak mudah menyerah dan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya. Mereka juga memiliki jiwa pemimpin yang kuat dan cenderung sukses dalam karier.

3. Pon

Orang yang lahir pada pasaran Pon diyakini memiliki karakter yang setia, penyayang, dan bijaksana. Mereka juga memiliki intuisi yang kuat dan cenderung sukses dalam bidang spiritual.

Orang yang lahir pada pasaran Pon biasanya memiliki kepribadian yang lembut dan penyayang. Mereka selalu mengutamakan kepentingan orang lain dan selalu berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya.

Mereka sering kali dapat merasakan hal-hal yang tidak dapat dilihat oleh orang lain. Hal ini membuat mereka menjadi sosok yang bijaksana dan dapat dipercaya.

4. Wage

Orang yang lahir pada pasaran Wage diyakini memiliki karakter yang pekerja keras, ulet, dan mandiri. Mereka juga memiliki jiwa seni dan cenderung sukses dalam bidang kreatif.

Orang yang lahir pada pasaran Wage biasanya memiliki kepribadian yang gigih dan pantang menyerah. Mereka selalu berusaha untuk mencapai tujuannya dengan kerja keras dan ketekunan.

5. Kliwon

Orang yang lahir pada pasaran Kliwon diyakini memiliki karakter yang tenang, bijaksana, dan arif. Mereka juga memiliki jiwa spiritual yang tinggi dan cenderung sukses dalam bidang keagamaan.

Orang yang lahir pada pasaran Kliwon biasanya memiliki kepribadian yang tenang dan damai. Mereka selalu berusaha untuk menjaga ketenangan dan kedamaian di sekitarnya.

Selain itu, orang yang lahir pada pasaran Kliwon juga memiliki jiwa spiritual yang tinggi. Mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang agama dan spiritualitas.

What do you think?

Written by Wina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Doa Untuk Orang Sakit dan Adab Menjenguk Sesuai Ajaran Rasulullah

Sejarah Kalender Masehi dan Mengapa Disebut Penanggalan